Senin, 06 Juni 2022
Memantaskan Diri Sebagai Sekolah Penggerak
Coba kita ingat kisah Cinderella, Si Upik Abu yang dipersunting Sang Pangeran.
Saat para perempuan seisi negri diundang ke pesta di Istana, semua memantaskan
diri untuk menghadiri acara bergengsi tersebut. Cinderella menyadari
keterbatasannya untuk pergi ke istana. Perempuan dengan paras yang cantik itu,
tidak mungkin berkesempatan bertemu Pangeran, jika tanpa bantuan Ibu Peri yang
memantaskan penampilan dirinya. Lalu apa hubungannya dengan PSP? Program Sekolah
Penggerak yang notabene mengedepankan kualitas SDM sekolah, membuka kesempatan
untuk semua sekolah dengan kondisi apapun. Pada kenyataannya, kualitas SDM saja
tidak cukup. Sebrilian apapun buah pemikiran dan sebagus apa pun program
dirancang, pada akhirnya tetap membutuhkan dukungan sarana dan prasarana yang
memadai. Seperti sebuah hukum alam, tetaplah sekolah dengan sarana prasarana
yang layak lebih pantas untuk dilirik. Benar keterbatasan membuat orang menjadi
kreatif. Begitulah sekolah dengan segala keterbatasan mampu menggiring warga
sekolah menjadi lebih kreatif. Tidak meratapi apa yang tidak dimiliki, tetapi
mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Kondisi ini mampu meberi motivasi untuk
terus berinovasi dan berkolaborasi. Pada saat yang sama, sekolah yang sudah
pantas secara fisik akan lebih fokus pada program tanpa harus terbagi pemikiran
untuk melengkapi sarana prasarana esensial. Maka wajarlah ketika ada momen
pemilihan duta Lembaga PSP, ada Lembaga yang sadar diri pada keberadaanya yang
jauh dari layak. Di sinilah kehadiran “Ibu Peri” diharapkan dapat membantu untuk
memantaskan diri Lembaga yang terpilih dalam Program Sekolah Penggerak namun
secara sarana prasarana masih di bawah standar. Lalu siapakah Ibu Peri yang
dimaksud? Tentu saja para pihak terkait yang dapat memberi bantuan dalam bentuk
regulasi atau bantuan secara fisik. Intervensi dari Lembaga Pemerintah, Dinas
Pendidikan, Pemda setempat, dan pihak swasta yang peduli Pendidikan, merekalah
pemilik tongkat Ibu Peri. Penulis adalah Kepala TK AR-ROJA Kabupaten Garut.
(Ilustrasi dari internet)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar