Sabtu, 02 Juli 2022

RAMAH ANAK

(repost)

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Taman Kanak-kanak tinggal beberapa bulan lagi. Bulan Juli anak-anak TK Kelompok B sudah memasuki jenjang SD/MI.

Tuntutan orangtua agar anaknya bisa membaca, menulis dan berhitung, semakin besar. Sebagian orangtua mulai memahami dan mengikuti program pembelajaran di TK yang disesuaikan dengan minat dan perkembangan anak. Tapi ada juga yang keukeuh mengkondisikan anaknya “mampu calistung”, sementara anaknya kurang berminat. Akibatnya anak merasa tertekan. Padahal dalam kondisi tertekan, anak akan kehilangan minat belajar. Anak bisa saja menjadi stress, marah dan menghindari pelajaran.

Ketika arus tuntutan “anak mampu calistung” dari orang tua semakin kuat, hanya merusak tatanan yang sedang dibangun guru di sekolah untuk kebaikan putra-putrinya.

Mestinya orangtua bisa bersama-sama dengan guru, untuk memahami kondisi anak. Perkembangan kemampuan anak berbeda-beda. Guru di sekolah berusaha mengikuti itu. Dicari metode yang sesuai, yang membuat anak tertarik untuk belajar. Sehingga anak belajar tanpa merasa dia sedang belajar.

Dengan pendekatan bermain, dalam jadwal yang fleksibel, tidak terikat durasi waktu dan target yang ketat, anak-anak bisa mempelajari apapun, termasuk belajar membaca dan pelajaran yang berbasis logika. Sehingga kegiatan belajar membaca menjadi kegiatan yang menggembirakan dalam keseharian anak dan bukan paksaan.

Dalam hal ini, orang tua harus lebih sabar mengikuti proses. Tidak tergesa-gesa ingin melihat hasilnya. Orang tua harus ramah anak dalam mendidik. Tidak menuntut lebih pada anak-anaknya. Dan yang terpenting, orang tua harus selalu memperhatihan hak-hak anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar